Minggu, 23 November 2008

PENGARUH DISINTEGRANT

PENGARUH DISINTEGRANT TERHADAP TABLET

Bioavailabilitas suatu tablet tergantung pada absorpsi obatnya. Absorpsi obat tergantung pada kelarutan obat dalam cairan gastrointestinal dan permeabilitas obat melintasi membran. Kecepatan kelarutan suatu obat dalam tablet tergantung pada sifat fisika-kimia obat, dan juga kecepatan disintegrasi dan disolusi dari tablet. Untuk mempercepat disintegrasi tablet, maka ditambahkan disintegran/bahan penghancur. Bahan penghancur sangat penting dalam pelepasan obat pada tablet yang mengalami proses disintegrasi. Bahan penghancur akan membantu hancurnya tablet menjadi granul, selanjutnya menjadi partikel partikel penyusun sehingga akan meningkatkan kecepatan disolusi tablet. Penghancur memiliki lima mekanisme sebagai berikut :
1.     Penguatan efek kapiler, yaitu dengan mempertahankan struktur pori tablet kempa dan menunjukkan tegangan permukaan yang rendah terhadap cairan, yang menyebabkan terjadinya penetrasi air yang cepat melalui pori tersebut.
2.     Penarikan air ke dalam tablet, yang menyebabkan tablet mengembang dan kemudian pecah menjadi fragmen-fragmen yang sangat menentukan kelarutan selanjutnya sehingga dapat tercapai ketersediaan hayati yang diharapkan.
3.     Pelepasan gas (terutama CO2), yang dapat merusak struktur tablet. Mekanisme penghancur seperti ini sering ditemui dalam tablet effervesen.
4.     Pelelehan pada suhu tubuh.
5.     Perusakan pengikat oleh reaksi enzimatik.
Penghancur dapat ditambahkan sebelum granulasi (intragranular) atau saat tahap lubrikasi (ekstragranular). Penambahan secara ekstragranular bertujuan agar terjadi mekanisme penghancuran yang lebih cepat, sedangkan penambahan secara intragranular dapat menyebabkan dispersi partikel menjadi lebih halus. Kombinasi dari kedua cara penambahan tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik
Dibawah ini adalah tipe dan jumlah disintegran/bahan penghancur yang umum ditambahkan

Disintegrant
Konsentrasi (%)
Amilum
Amilum 1500
Avicel (mikrokristalin selulosa)
Solka floc
Asam alginat
Explotab (sodium starch glycolate)
Gom guar
Policlar AT (Crosslinked PVP)
Amberlite IPR 88
Metilselulosa, CMC, HPMC.
5-20
5-15
5-10
5-15
5-10
2-8
2-8
0,5-5
0,5-5
5-10

Bahan-bahan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai disintegrant/penghancur tetapi juga memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti sebagai pengisi, pengikat dan sebagainya. Dan dibawah ini akan sedikit dijelaskan fungsi/peranan dari zat-zat diatas sebagai zat penghancur/disintegrant:
1.     Avicel, sebagai disintegran:
·        Merupakan disintegran yang sangat baik terutama pada konsentrasi 10% atau lebih tinggi.
·        Pada GB Avicel tidak bersifat disintegran.
·        Perhatian: pada konsentrasi tinggi, Avicel dapat menyebabkan tablet lengket pada lidah saat akan digunakan.

2.     Starch (amilum), sebagai disintegran:
·        pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
·        Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
·        Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air massa cetak
·        Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 °C (suhu ini tidak terjadi gelatinasi dari amylum) untuk menghilangkan air yang terabsorpsi, karena dengan adanya air akan menurunkan kemampuannya sebagai penghancur.
3.     Starch 1500, sebagai disintegran:
·        Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda granulasi basah)
·        Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah
4.     Sodium starch glycolate (primogel, explotab)
·        Pemakaian: 1-20% dengan konsentrasi optimum 4%
·        Explotab tidak dapat sebagai penghancur dalam
·        Mekanisme sama dengan starch secara umum, merupakan starch termodifikasi sehingga mampu menyerap air 200-300%
·        Waktu disintegrasi ditentukan pula oleh besarnya tekanan pengempaan
·        Perhatian: pada suhu dan kelembaban yang tinggi dapat memperlama waktu disintegrasi sehingga memperlambat waktu disolusi
5.     Selulosa (selulosa, metilselulosa, CMC, CMC-Na, Avicel, Acdisol)
·        Acdisol merupakan ikatan silang dari CMC-Na dan sangat baik untuk digunakan sebagai disintegran karena larut air dan memiliki afinitas yang besar pada air.
·        Acdisol ini digolongkan pada super disintegran. Penggunaan 2-5%.
6.     Gums (agar, pectin, tragacant, guar gum)
·        Pemakaian: 1-10%
·        Bukan merupakan disintegran yang baik, karena kapasitas pengembangannya yang relatif rendah
7.     Clays
·        Pemakaian: 2-10%, sifat hilang jika digranulasi
·        Bukan merupakan disintegran yang baik, karena dapat menyebabkan perubahan warna secara keseluruhan
8.     Alginat (asam alginat dan Na-alginat)
·        Pemakaian: 1-5% (asam alginat) atau 2,5-10% (Na-alginat)
·        Memiliki afinitas yang besar terhadap air
Untuk memaksimalkan daya kerja penghancur, dapat digunakan lebih dari satu jenis penghancur (kombinasi), contohnya: Kombinasi Starch 1500 dan Eksplotab baik untuk pembuatan tablet secara cetak langsung sebagai penghancur, jangan digunakan sebagai pengisi.
Kekerasan tablet dapat mempengaruhi waktu hancur tablet karena tablet yang keras mempunyai bentuk yang lebih kompak dengan porositas yang kecil sehingga menghambat penetrasi air ke dalam tablet dan akhirnya memperlama waktu hancur tablet.
Waktu hancur suatu tablet dapat diuji dengan menggunakan alat disintegration. Alat ini mempunyai 2 tipe yaitu tipe basket dan dayung. Mekanisme dari alat disintegration ini adalah dengan memasukkan beberapa tablet ke dalam alat. Tablet tersebut dinaik turunkan sebanyak 25 kali per menit dengan posisi tablet tetap tercelup media (air). Kemudian catat waktu dengan semua bagian tablet sudah tidak terdapat lagi diatas kasa atau screen. Tablet yang baik memiliki waktu hancur kurang dari 15 menit.
          Waktu hancur tablet yang terlalu lama dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1.     Kekerasan tablet berlebih
2.     Terlalu banyak lubrikan, menyebabkan waterproofing (bersifat hidrofob)
3.     Formula tanpa atau kurang zat penghancur
Ketiga faktor tersebut dapat diatasi dengan cara :
1.     Kurangi tekanan mesin
2.     Kurangi jumlah lubrikan, aduk 5-10 menit saja, tambahkan surfaktan
3.     Tambahkan zat penghancur. Misalnya : starch kering 5-10%, sodium starch glycolat 1-8%
Selain tiga faktor diatas, waktu hancur yang terlalu lama, juga dapat disebabkan oleh penambahan bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben).

DAFTAR PUSTAKA
http://sulungfarmasi.blogspot.com/2009/02/cara-pembuatan-sediaan-tablet.html , disusun oleh: MarsoPutra S Hand out mata kuliah teknologi sediaan padat, disusun oleh: Nelly Suryani, Msc, Apt
http://bumipijak.com, Contributed by dPrince Of Smart. Monday, 08 December 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar